Maksimalkan Sektor Jasa, Lubuklinggau Canangkan Visite

Lubuklinggau Visite

Infolubuklinggau.com - Hari Jadi Kota Lubuklinggau diperingati setiap 27 Oktober tiap tahunnya. Selama sepekan kedepan eforia pesta rakyat terus berlangsung termasuk mendatangkan beberapa artis ibu kota untuk mengisi rangkaian.
Setelah memisahkan diri dari Kabupaten Musirawas 14 tahun lalu, Kota Lubuklinggau praktis hanya mengandalkan sektor jasa untuk pendapatan daerahnya.
Tahun ini, Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, nekat mencanangkan Visit Lubuklinggau Years meski dengan berbagai keterbatasan fasilitas yang dimiliki seperti akses penerbangan yang masih sedikit, jumlah hotel, dan destinasi pariwisata yang masih minim.
“Penerbangan ke Lubuklinggau baru satu maskapai. Untuk week day satu kali sehari, tapi untuk Sabtu dan Minggu ada dua kali penerbangan,” terang Prana Putra, saat pembukaan Hari Ulang Tahun Lubuklinggau, Sabtu (18/10).
Daerah transit yang berada di provinsi Sumatera Selatan tersebut‎ memang masih dalam tahap pengembangan. Landasan udara yang baru bisa didarati jenis Boeing baru setahun terakhir, jumlah hotel yang masih terus bertambah, alat transportasi masih minim dan pembenahan destinasi pariwisata pun masih terus dilakukan pemerintah setempat.
Prana Putra menjabarkan, daerah yang dipimpinnya tidak sebaik Bandung, Banyuwangi, atau Pekalongan yang ditetapkan pemerintah sebagai kota kreatif yang begitu didukung oleh penghasilan daerah yang sangat memadai.
Sementara, Lubuklinggau diakuinya tidak memiliki penghasilan lain selain mengandalkan sektor jasa, dan itu pun masih dalam tahap pembangunan semua, belum ada yang setle. Termasuk sektor jasa pun masih terus berkembang, sehingga pendapatan daerah pun masih minim. Dengan kondisi seperti itu, saat ini potensi alam seperti destinasi buatan, dan destinasi unggulan Bukit Sulap yang terus dimaksimalkan.
Dengan berbagai kekurangan, Lubuklinggau terus berbenah. Dengan potensi bukitnya yang luar biasa dua tahun terakhir ketempatan sebagai lokasi perhelatan Asian Pasific Mountainbike challenge 2015. Perhelatan kali kedua tersebut akan digelar di Bukit Sulap 6-8 November mendatang. Menghadapi even skala internasional tersebut, pikiran Prana Putra bahagian bercampur gelisah. Senang dengan adanya even skala internasional, akan tetapi dipusingkan dengan infrastruktur yang belum memadai. Terlebih, dana operasional Pemkot Lubuklinggau diakuinya dipotong hingga Rp 200 milyar tahun ini.
“Saya pusing lebih dari tujuh keliling, saya berupaya memberikan yang terbaik untuk rakyat, akan tetapi kemampuan kami sangat terbatas. Termasuk mencanangkan Visite Lubuklinggau itu adalah modal nekat,” akunya.
Sementara untuk kegiatan skala internasional dengan penerbangan yang hanya 1 kali sehari, akan diantisipasi dengan rute Palembang atau Bengkulu. Dari Bengkulu hanya 5-6 jam sudah tiba di Lubuklinggau, begitu juga dari Palembang kurang lebih 8 jam perjalanan darat. ‎Setidaknya, untuk kegiatan Asia Pacific mountainbike nanti, puluhan atlit termasuk dari dalam negeri akan menjajal bukit yang dianggap paling ekstrim di Asia Pacific tersebut.
“Orang asing yang mengakui kalau bukit kami ini memiliki rute terbaik di Asia Pacific. Makanya, dari penyelenggaraan awal itu sebenarnya skala nasional, akan tetapi ada peserta asing yang ikut. Promosi Bukit Sulap ini dari para peserta, maka tahun ini resmi sebagai ajang internasional, tapi pesertanya bawa nama personal, bukan nama negara,” urai Prana Putra.
Terkait Visite Lubuklinggau Years, Prana Putra sempat mengadu ke pemerintah pusat (Kementerian Pariwisata) akan tetapi, dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Dimana kota yang dipimpinnya tidak masuk dalam kawasan strategi pengembangan pariwisata nasional. “Saya datang ke pusat, tapi karena kawasan kami ini tidak masuk dalam KSPN katanya, jadi kami pun tidak mendapat dukungan pusat. Tapi kami mencoba membuktikan dulu, setelah ini sucses story lah nanti yang bicara,” katanya.
Sementara itu, ‎Sapto, dari Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata mengatakan Lubuklinggau memiliki potensi yang luar biasa. Hanya belum tergarap dengan optimal. Mulai daei destinasi, kuliner dan sumber daya manusia siap menghadapi perubahan yang manju.
“Saya melihat masyarakatnya sangat kompak mendukung program pemerintahnya. Potensi ini belum tentu dimiliki semua wilayah atau daerah di Indonesia,” ujar Sapto.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan potensi sumber daya manusia dan alam yang ada, maka tidak sulit untuk Lubuklinggau maju dan berkembang. Menyaingi kota kota lain yang sudah berkembang terlebih dahulu.(nel)
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/10/maksimalkan-sektor-jasa-lubuklinggau-canangkan-visite.html#sthash.oidPfbZW.dpuf

0 Response to "Maksimalkan Sektor Jasa, Lubuklinggau Canangkan Visite"

Posting Komentar

BACA JUGA